Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Menikmati suasana Tempo Doeloe di Waroeng Makan Voor de Tidar

| Sunday 21 July 2013 |

Kalau anda orang Magelang atau pendatang yang kebetulan sedang singgah di Magelang dan sedang ingin mencoba sensasi kuliner Magelangan, maka saya rekomendasikan anda untuk mencoba Warung makan Voor de Tidar.

Waroeng Makan Voor de Tidar

Waroeng Makan Voor de Tidar

Waroeng Makan Voor de Tidar, adalah warung makan sederhana yang terletak di Jalan Gatot Subroto 58 Magelang (Depan Lapangan Golf Borobudur - Komplek Akademi Militer). Sepintas, warung makan ini terlihat biasa, namun begitu anda masuk, maka anda akan merasakan sensasi jadul alias jaman dulu. Bagaimana tidak, selain bangunannya yang memang merupakan rumah bergaya lama, begitu memasuki pelataran rumah makan, anda akan langsung disuguhui dengan deretan foto-foto kota magelang pada masa kolonial, ditambah lagi dengan alunan musik bernuansa jadul berbahasa Belanda semakin yang menambah kesan Tempoe doeloe di warung makan ini. Pokoknya kesan Tempoe-Doeloe benar-benar tersaji di warung makan ini.

Waroeng Makan Voor de Tidar

Waroeng Makan Voor de Tidar

Ya, Warung makan Voor de Tidar ini memang merupakan warung makan yang mengusung konsep klasik tempeo doeloe. Hal ini tidak terlepas dari sang pemilik yaitu pak Tony Kusumohadi yang memang merupakan aktivis komunitas Kota Toea Magelang, yaitu sebuah komunitas pecinta dan pelestari bangunan tua yang juga berupaya untuk lebih menggali informasi tentang sejarah dan berusaha melestarikan berbagai peninggalan cagar budaya (tangible dan intangible) yang ada di Kota Magelang dan sekitarnya.

Begitu masuk ke warung makan ini, suasana segar dan hijau langsung nampak, maklum, aneka tumbuhan hijau yang tumbuh di pot sengaja diletakkan di pelataran warung makan ini.

Waroeng Makan Voor de Tidar

Di ruang makan pertama, ada 4 meja dengan posisi berjajar dua, tempat makan ini terletak persis di depan pintu masuk. Ruangnya seperti garasi yang diubah menjadi ruang makan. Sedangkan ruang kedua, berada di sisi kiri gerbang masuk, terdiri dari 2 meja pendek yang memang dikhususkan untuk pengunjung yang menghendaki makan ala lesehan.

Waroeng Makan Voor de Tidar

Waroeng Makan Voor de Tidar

Ruang makan ketiga adalah di dalam rumah, ruang makan yang terakhir ini cukup luas, karena memang menggunakan area rumah yang dikosongkan. Ruang makan ini sering dipakai untuk meeting, arisan, ataupun buka bersama.

Waroeng Makan Voor de Tidar

Untuk parkir, Rumah makan Voor de Tidar ini menyediakan lahan parkir yang cukup namun tak terlalu luas, setidaknya cukup untuk 2 mobil dan 5 motor, yah, namanya juga warung makan kecil.

Selain itu, lokasi warung yang bersebelahan langsung dengan Musholla menjadikan pengunjung muslim tak perlu khawatir untuk beribadah.

Waroeng Makan Voor de Tidar

Untuk masalah menu, Warung makan Voor de Tidar menyedikan aneka makanan tradisional Jawa, diantaranya adalah Ayam kampung goreng, ayam pandan, belut goreng, ayam laos, nasi goreng, bakmi goreng, bakmi godhog, sate serai, sego abang (nasi merah), sampai aneka gorengan. Minuman pelengkap-nya pun selain Es Teh dan Es jeruk, Voor de Tidar juga menyediakan minuman klasik tempo dulu, yaitu wedang serai, wedang serai, wedang uwuh, kunir asem, teh rosela, juga wedang secang.

Waroeng Makan Voor de Tidar

Harganya? Tenang saja, di rumah makan ini, anda tak perlu merogoh kocek yang dalam, karena semua menu makanan di minuman di warung makan ini harganya sangat terjangkau. Pepes ikan misalnya, harganya hanya 6 ribu, nasi pecel lele 7 ribu, nasi sambel belut 8 ribu, trus aneka nasi ayam 12 ribu, sedangkan minumannya, semua dibanderol dengan harga 3 ribu. Murah bukan? pokoknya sangat cocok bagi pasangan untuk menghabiskan waktu pacaran di malam minggu dengan budget terbatas.

Jadi, kapan panjenengan mau menyambangi warung makan ini?

NB : Gambar menu makanan sengaja saya ambil setelah selesai makan, soalnya kalo saya ngambilnya sebelum makan, nanti malah dikira bocah alay




Sawer blog ini

5 comments :

  1. jan edan tenan koe mas gus, unix caese antiq

    ReplyDelete
  2. Gus mul, mestinya peyan ini ngisi kolom berita majalah2 internasional, gawane gadget mutakhir bin canggi buat aplod gambar atau video. Peyan coba ngelamr disik dadi wartawan tv atau koran ibukota, tp jgn nyasar koran lampu merah, sing isine lendir dan darah, majalah lipstik, majalah sobek.
    Nanti klo aku ada modal tak angkat dadi manajer cafe djamoe van kentjoer, peh apik tenan jennge #aseekk.

    Salam,
    Idurje@yahoo.com

    ReplyDelete
  3. Wah, salah satu warung makan dengan konsep menarik dan unik, kapan-kapan kalau ke Magelang harus Mampir nih...

    btw, Reportasenya Mas Agus menarik, ringan dan nikmat dibaca...

    ReplyDelete
  4. Halo bagi pengusaha kuliner ada kabar bagus nih.
    Saya dari Greenpack menjual Box Makanan yang dapat meningkatkan omzet usaha Anda.
    Lebih lengkap fitur Greenpack klik aja link di atas ya :)

    ReplyDelete
  5. belum pernah mampir, pingin mampir

    ReplyDelete

Tentang Saya

Saya Agus Mulyadi, biasa dipanggil Gus Mul (bukan lulusan pesantren seperti Gus Dur, Gus Muh, maupun Gus Mus. Gus Mul hanya akronim dari nama saya). Blogger dan Freelance Layouter. Kini berusia 24 tahun. Aktif di Karang Taruna dan Komunitas Blogger Magelang Pendekar Tidar. Profil lebih lengkap, Lihat Disini
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger