Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Pak Walang Diujung Daun

| Thursday, 28 November 2013 |

Walang Pengemis
Media massa baik cetak maupun elektronik sekarang ini sedang dihebohkan dengan penangkapan Walang bin Kilon (54), seorang pengemis asal Subang yang mampu memperoleh uang sampai 25 juta dari hasil mengemis hanya dalam waktu 15 hari (berita bisa dibaca Disini). Edian, bayangkan mas mbak, 25 juta, itu kalau dibelikan garem balok, dikenyot sampai kiamat juga ndak bakalan habis. Dan sayapun yakin, angka 25 juta dalam 15 hari ini ndak akan bisa dikejar oleh penghasilan MLM manapun, sekalipun itu level diamond. Weleh-weleh, Bobrok bakul'e Slondok.

Pak Walang ini ditangkap oleh jajaran Dinas Sosial Jakarta Selatan dalam salah satu operasi razia gelandangan dan pengemis hari Rabu, 27 November 2013 lalu di kolong Tugu Pancoran. Saat ditangkap, Walang kedapatan menyembunyikan uang 25 juta yang dimasukkan dalam beberapa plastik kresek dan disembunyikan di dalam grobak. Kasubdinsos Jaksel, Miftahul Huda mengatakan bahwa pak Walang ini merupakan rekor pengemis berpenghasilan tertinggi yang pernah ditangkap oleh jajarannya. *Duh Pak Walang! Papa Bangga sama Kamu*.

Yang lebih edan lagi, Kepada petugas, Walang mengaku bahwa uang hasil mengemis tersebut mau ia gunakan untuk biaya tambahan naik haji. Kalau sudah begini, kan yang kasian malaikat Raqib dan Atid, karena bingung, perbuatan pak Walang itu termasuk amal baik atau amal buruk. Sungguh, pak walang ini membuat para malaikat menjadi galau.

Dan sebenarnya, bukan hanya malaikat yang dibuat galau, orang-orang pun dibuat galau juga karenanya. Betapa tidak, penangkapan pak walang ini tentu membuat banyak orang bingung dalam bersikap terhadap pengemis, kalau dikasih nanti tambah manja, tapi kalau ndak dikasih kok ya tampang melasnya begitu meyakinkan. Duh... padahal beberapa pemerintah daerah sudah memberikan aturan bagi penduduknya untuk tidak memberikan uang pada kaum pekerja Makaryo kanthi lumahing asto ini. Tapi mau bagaimana lagi, mimik muka memang mengalahkan segalanya.

Saya itu takutnya nanti banyak orang yang terinspirasi dengan pak Walang dan kemudian melanjutkan kiprah "sukses"-nya. Takut nanti muncul pengemis-pengemis baru yang lebih profesional dan trengginas. Jangan-jangan nanti para pengemis itu bakal berkumpul dan berserikat untuk kemudian membentuk Partai pengemis (persis seperti cerita kolosal Wong Fei Hung) dan menjadi tandingan partai-partai incumbent saat ini, Lak yo bahaya tho?

Negeri ini sudah terlalu hancur dengan mental-mental korupsi, nanti bakalan tambah hancur kalau ditambah dengan mental-mental pengemis.

Njur aku kon piye jal dab? Bingung tho? Yo podo.

Oh ya, Kini, Pak Walang yang malang itu ditampung di Panti Sosial Bina Insan, Cipayung, Jakarta Timur. Uang Rp 25 juta yang dikumpulkannya sementara 'disita' oleh petugas. Bila Walang dipulangkan ke kampung halaman, uang itu akan dikembalikan (Sikak, enak tenan kowe prab).

Nanti kalau sudah keluar dari Panti, Pak Walang mungkin harus berhenti mengemis. Namun jangan khawatir pak Walang, karena panjenengan tetap bisa bekerja dengan memanfaatkan ilmu mengemis yang sampeyan punya. Bisa saja panjenengan membuka seminar dan Workshop nasional bertajuk "Menjadi Borjuis dari Mengemis", dari sana pak Walang bisa berbagai tips dan trik kepada para peserta (yang tentu akan menyisir segmen pengemis pemula) tentang bagaimana cara mengemis yang baik dan benar serta sesuai dengan kaidah dan tata muka yang telah disempurnakan.

Angka 25 juta dalam 15 hari tentu menjadi sebuah portofolio yang mengagumkan dan cukup mampu untuk menarik banyak kalangan pengemis pemula untuk ikut seminar dan Workshop pak Walang.

Pokoknya, Cemungudh ya pak Walang. Faak


*Gambar oleh Miftahul Huda via Detik.com

Kegusaran Hati saya pada Sinetron Indonesia

| Wednesday, 20 November 2013 |

Jujur saja saya akui, saya ini adalah salah satu tipikal pria yang sangat suka dengan yang namanya Serial Drama. Oke, silahkan sampeyan mengejek saya, silahkan sampeyan mencela saya, toh memang begitu kenyataanya, saya suka serial drama. Dan saya adalah pria yang mudah tersentuh dengan cerita serial drama. Ada yang bilang, saya ini Wajah Security Hati Hello Kitty, Tampang Rambo Jiwa Rinto. Ah, Saksakmu, Ora urus kas!!.

Namun perlu anda ingat, Saya adalah penggemar Serial drama, dan bukan penggemar Sinetron. Camkan itu baik-baik. Lho? memangnya beda? Ya jelas beda, karena Sinetron itu hanya berlaku untuk serial drama Indonesia.


Sumber gambar : Arrahmah.com

Oke, saya terangkan sedikit, Sinetron adalah penyebutan untuk Serial drama di Indonesia. Sedangkan di negara-negara lain, penyebutannya tentu berbeda. Di negara latin misalnya, serial drama akrab disebut sebagai Telenovela, di negara-negara arab, akrab disebut sebagai musalsal, di korea disebut sebagai 한국드라마, sedangkan di negara-negara barat, disebut sebagai Soap Opera (opera sabun), dan tentu masih banyak lagi penyebutan-penyebutan lainnya.

Mengapa saya sangat menggemari Serial drama namun tidak menggemari sinetron? Karena memang menurut saya, sinetron kurang pantas untuk digemari. Saya merasakan, Sinetron ini jauh kalah kelas dengan Telenovela, Hangul, Soap opera, dan sebangsanya.

Bayangkan. Telenovela mampu menghadirkan kisah asmara nan romantis dengan konflik yang sangat beragam, sedangkan sinetron? Nol besar. 한국드라마 mampu menampilkan budaya dan kearifan lokal (korea) ke dalam sisi cerita dramanya, sedangkan sinetron? Nol besar. Musalsal mampu menggambarkan penerapan-penarapan ilmu beragama ke dalam cerita kehidupan, sedangkan sinetron? Nol besar. Pun Soap opera mampu menampilkan konflik cadas disertai dengan pengetahuan-pengetahuan hukum yang mencerdaskan penontonnya, sedangkan sinetron? Lagi-lagi Nol besar.

Ya, sinetron memang saya rasakan menjadi tontonan yang kurang bermutu lagi tidak mencerdaskan. Murni hanya sebagai penghibur dan pemanja rating.

Kendatipun begitu, saya tetap masih menaruh respect pada sinetron, tapi Khusus untuk Sinetron jaman dulu, karena beberapa Sinetron jaman dulu saya akui tak seburuk sinetron sekarang (Tapi cuman beberapa lho ya, sisanya ya tetep saja). Dulu sinetron masih cukup gencar menyuarakan kearifan lokal dalam ceritanya, Si Doel anak Sekolahan menjadi bukti nyata. Dan juga, sinetron jaman dulu lebih bervariasi dan mempunyai jalan cerita yang cukup kreatif, maka jangan heran jika sinetron jaman dulu semisal Noktah merah perkawinan yang dibintangi oleh Ayu azhari dan Cok Simbara tak mudah ditebak jalan ceritanya dan selalu membuat penontonnya penasaran.

Bandingkan dengan Sinetron sekarang yang fokus ceritanya hanya pada dua hal, yaitu "rebutan Cinta", dan "Tertukarnya anak". Saya jadi heran, apa setiap orang tua yang main sinetron jadi cadok matanya, sampai-sampai anaknya sendiri pun bisa tertukar? Ini anak apa pulpen sih? kok bisa tertukar dengan begitu mudahnya. Dan hal ini tidak hanya berlaku pada judul 'Putri yang Tertukar' lho!, tapi hampir pada semua sinetron Indonesia. Dan parahnya, penyelesaian konflik jenis ini selalu saja menyertakan partisipasi "Tes DNA" (Dan gemesnya, hasil Tes DNA itu lagi-lagi juga ditukar). Oalah, dikiranya Tes DNA itu murah dan bisa dibayar cuma pake Chiki kali ya!.

Lebih dari itu, Sinetron Indonesia saya rasa terlalu "profit oriented", sehingga jangan heran jika ada sinetron yang laris, maka episode-nya akan diulur sampai mengular, bisa mencapai ratusan episode, Cinta Fitri malah tembus sampai 1000 episode dengan pembagian 7 season (Itu sebenarnya sinetron apa cerita Aladin sih?). Bayangkan mas mbak, 1000 episode. Saking lamanya penayangan sinetron Cinta Fitri ini bahkan sampai muncul selentingan, Cinta yang paling abadi itu ada 3, yaitu Cinta Nabi pada umatnya, Cinta Ibu pada anaknya, dan yang terakhir, Cinta Fitri.

Bandingkan dengan drama Korea yang jumlah episode-nya selalu mentok tak lebih dari 100 episode, bahkan kebanyakan selalu di bawah 50 episode. Jelas bahwa Sinetron kita terlalu panjang.

Yang lebih memuakkan dari Sinetron kita adalah cara sang sutradara untuk mengaduk emosi penonton yang bisa dibilang sangat klise. Yang paling populer tentu adalah adegan tokoh utama jatuh ke jurang, ditemukan penduduk, dan hilang ingatan, untuk kemudian muncul alur baru. Oalah tobat Kas!!

Pokoknya sinetron-sinetron yang sering tayang sekarang ini selalu punya adegan klise yang bahkan penonton sampai bosan. dalam salah satu blog saya, saya bahkan pernah menyusun adegan-adegan yang menjadi salah satu syarat sah-nya Sinetron Indonesia, diantaranya adalah:

  • Adegan cewek yang menyiram pacarnya dengan air minum karena kepergok selingkuh dengan wanita lain (adegan ini biasanya berlangsung di Restoran)
  • Adegan orang yang menghentikan sebuah pernikahan. Biasanya ketika penghulu bertanya pada para saksi, "Sah para saksi?", tiba tiba ada tokoh lain yang berteriak "Tunggu!" Untuk menggagalkan pernikahan (Basi)
  • Adegan sedih saat seorang cewek atau cowok sedang ditimpa kemalangan, trus lari keluar rumah (Biasanya turun hujan sampe basah-basahan, biar dikira melas kali ya?)
  • Adegan si pemeran utama cewek terpeleset lalu dengan heroik si pemeran cowok nangkep tubuh si cewek. Mata saling pandang, kamera di zoom plus slow motion
  • Adegan tokoh utama yang sedang mencari tokoh lainya (pacar, ayah, ibu, atau orang lain yang disayanginya) namun belum ketemu, padahal sudah berada di jarak yang dekat, entah karena si tokoh tidak melihat,m atau pandanganya tertutup angkot (biasanya gitu sih)
  • Adegan tokoh utama pria yang dengan mudahnya bisa menang jika berkelahi dengan penjahat walaupun dikeroyok (Padahal di awal cerita tak ada adegan si tokoh utama pria belajar pencak silat, debus, atau apalah yang lainnya)
  • Adegan tokoh yang berteriak kaget "APA......?" saat diberitahu ada anggota keluarganya yang kecelakaan (memangnya ndak ada ekspresi lain ya selain "APA...?", mbok ya pakai ekspresi lain kan bisa, Ahayy, Jebrett, atau apalah, biar lebih kreatif)
  • Adegan kecelakaan koplo, sudah tahu mau ada mobil atau motor yang nabrak bukanya lari atau menghindar malah cuman berdiam diri nutupin mata sambil berteriak, Biar dikira tawakal ya mbak?
  • Adegan penjahat yang sedang lari-lari mengejar tokoh utama lalu berhenti sejenak hanya untuk teriak "Hoee Jangan Lari loe!" (kalo hanya mau bilang begitu kan ya ndak usah pake acara berhenti tho kang. Dan lagi pula, itu yang dikejar mana mau berhenti, lha wong dikejar penjahat kok, dikiranya yang dikejar belum pernah menyenyam bangku sekolah apa?)
  • Kalo ada firasat buruk atau terjadi sesuatu yang gawat (biasanya si tokoh utama kecelakaan atau kenapa), maka akan ada tokoh utama yang lain yang menjatuhkan gelas trus gelasnya pecah, atau sedang dzikir pakai tasbih, dan tasbihnya lepas
  • Pada awal cerita, si pria sama si wanita musuhan. tapi akhirnya malah saling jatuh cinta.....Kalo yang ini super basi
  • Adegan tokoh utama sakit parah yang ditandai dengan batuk kering keluar darah. 
  • Adegan si musuh sedang memikirkan rencana jahat, dengan dubbing suara (yang ceritanya adalah suara pikirannya) trus ngomongnya penuh dengan intonasi banget (persis seperti baca puisi) yang kemudian diakhiri dengan tawa menggelegar kesetanan penuh kepuasan.
  • Ada yang mau nambah? silahkan tulis di form komentar, nanti saya tambahkan.
Nah, dari beberapa adegan klise di atas, tentu sudah cukup menggambarkan betapa tidak kreatifnya jalan cerita sinetron Indonesia. Terlalu monoton (Tapi hebatnya, tetap mampu mengaduk-aduk perasaan para penontonnya, bahkan nenek saya pun selalu geregetan penuh emosi saat melihat sinetron).

Nah, penghujung artikel ini, sebenarnya saya berharap akan ada PH atau sutradara sinetron yang membaca curhatan saya. Dan berharap akan ada pembaruan menyeluruh dalam dunia per-sinetron-an Indonesia, mungkin istilah cadasnya Revolusi Sinetron kali ya.

semoga kedepannya, akan muncul tayangan-tayangan sinetron bermutu dengan cerita yang kreatif, juga penuh dengan penajaran-pelajaran kehidupan yang mencerdaskan, sehingga sinetron bukan hanya menjadi tontonan namun juga bisa menjadi tuntunan.

Semoga saja. Semoga saja.



Note : Mungkin banyak yang mencibir, Itu si Gus Mul katanya ndak suka sinetron, tapi kok bisa ngemat dengan adegan-adegan di dalamnya ya? Oke, saya jawab. Saya memang ndak suka sinetron, cuma karena TV di rumah saya hanya satu, dan saya selalu kalah suara dengan adik-adik dan nenek saya, maka sebagai pria yang flamboyan lagi demokratis, seyapun menghormati mereka dengan mengalah saja tatkala chanel tv diputar sinetron. Dan tentu mau tak mau, saya jadi ikut menonton sinetron. Jadi begitu mas mbak sodara. #PembelaanOraMutu. alias #Ngeles

Catatan Kaki
Beberapa pembaca menyanggah bahwa sinetron terpanjang itu Tersanjung, bukan Cinta Fitri. Dan hal ini salah besar, karena kendatipun sama-sama sampai 7 season, tapi Tersanjung itu tayang hanya seminggu sekali (tiap jumat), sehingga walaupun diproduksi sampai 7 season, jumlah episodenya pun hanya 360, masih kalah jauh dengan Cinta Fitri.

Dari anak ayam ini saya belajar

| Wednesday, 13 November 2013 |

ayam tanpa bulu

Oke, sebelumnya saya ingin memberikan sedikit informasi perihal gambar di atas. Saya tegaskan bahwa foto di atas adalah asli adanya, bukan editan. Foto ayam dengan tubuh plontos tanpa bulu di atas saya jepret dengan kamera hape saya, lokasinya di pekarangan dekat warnet tempat saya bekerja.

Saya merasakan ada sejumput kemirisan pada sosok ayam ini, bayangkan, disaat Astrid Tiar berulang-kali muncul di layar kaca sambil memamerkan ketiak mulusnya di iklan produk Veet si Perontok Bulu, ayam ini justru berjuang sendirian agar bisa tumbuh bulu di sekujur tubuhnya. (Kau sungguh ayam yang tangguh nak, Papa Bangga Sama Kamu).

Tentu anda bisa membayangkan betapa nelangsanya anak ayam ini. Karena dalam dunia per-ayam-an, peranan bulu sangatlah vital. Nilai bulu bagi ayam bahkan mungkin setara dengan nilai keperawanan bagi seorang wanita.

Tapi, kendatipun tanpa bulu, saya tetap memandang ayam ini sebagai ayam yang paling ceria se-dunia, bayangkan, dengan keadaan tubuhnya yang polos tanpa selembar benangpun, dia tetap bisa berlarian kesana kemari tanpa memikirkan celaan dari kawan-kawannya.

Harus saya akui, dia ayam yang sangat kuat dan tegar. Bahkan bisa jadi, seandainya dia punya pacar dan kemudian putus, saya yakin dia bisa Move-On dengan sangat mudahnya.

Namun begitu, hati saya tetaplah terketuk dengan keadaan si ayam ini, oleh karena itu, barangkali ada dari pembaca blog ini yang sedang punya rezeki berlebih, mungkin bisa menyumbangkan sedikit rezeki-nya kepada ayam ini dalam bentuk uang tunai untuk membelikan ayam ini Firdaus Oil.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfUyYyF8wgoUAUJJ6scF35YYi1zl9cJsNfaQ3AXncnzN5d9UTIeT4rqLLVO7-NxuNcK7U_M9F6SxGwnzj-H8jBVamS_EFzCa-RVZ281KULbvq4a6wNQheBoYhQ8x8yzFNj-gym0Ym1sjo/s1600/firdaus+oil.JPG

Untuk yang mau memberikan bantuannya, bisa langsung menghubungi saya di Form kontak. Sumbangan berupa uang tunai dengan nilai seikhlasnya.

Sebagai penutup, saya hanya ingin menyampaikan bahwa Dari si anak ayam ini saya banyak belajar. Jika dia yang tanpa bulu-pun bisa bahagia, kenapa saya harus sedih hanya karena belum punya gandengan, Ya ndak mas mbak? Karena hakikatnya, Lajang adalah Pacaran yang tertunda.

Tapi saya mohon Ya Alloh, jangan tunda terlalu lama.

Geng Koplo, Kalian Luar Biasa

| Tuesday, 12 November 2013 |

Jujur saja ya, diantaranya kawan-kawan kampung sepermainan, saya bisa jadi merupakan yang paling cupu. Maklum saja, yang lain sudah mencumbu rokok sejak SD, sedangkan saya PDKT dengan rokok-pun masih belum berani (asline pengin, tapi samar klomoh cocote). Minuman keras apalagi, minuman yang oleh kawan-kawan saya disebut sebagai wedhang galak ini alhamdulillah sama sekali belum pernah saya tenggak, hal ini mungkin karena memang saya sudah ditakdirkan sebagai pemuda yang anti mabuk, soalnya, jangankan Ciu, sampeyan cekokin saya Marimas pun mungkin saya sudah teler. Sumpah, saya ndak bakat Mabuk. Padahal saya setiap harinya gaul dengan kawan-kawan satu kampung yang rata-rata pemabuk (Kami menyebut diri kami Geng Koplo)

Gara-gara itu, saya jadi sering sungkan dengan kawan-kawan kalau saya sedang ikut tongkrong. Banyak yang menawari, "Ayolah gus, seteguk saja, enak kok!", dan biasanya selalu saya tolak dengan halus.

Tapi penolakan saya itu kadang membuat saya jadi terlihat tidak kompak, Dan saya juga sering disebut membuat geng koplo tidak sehati, yang lain mabuk, tapi saya tidak. Hal ini katanya membuat pamor Geng Koplo sedikit turun jika sedang ada kunjungan kerja dari geng kampung lain (wis koyo jawatan kementerian wae). Nah, Kalau sudah begini, biasanya saya akali dengan meminum air putih biasa, tapi saya minum-nya sambil mulut dikencangkan dan dengan mata yang merem-melek, sehingga seolah-olah saya terlihat sedang menenggak Ciu. Pokoknya saya lakukan sebisanya agar Geng Koplo tetap terlihat sangar dan berwibawa.

Kadang muncul selentingan dari tetangga, "Mbok ya ndak usah gaul sama orang-orang yang suka mabuk!". Tapi tentu saja selentingan berbau saran ini ndak pernah saya turuti. Karena jujur saja, saya menemukan banyak sekali hal-hal lucu dan cerita-cerita kocak dari mulut kawan-kawan saya yang pemabuk ini. Pokoknya ada banyak inspirasi humor dari mereka, dan itulah yang menjadi alasan utama saya mengapa saya senang sekali bergaul dengan mereka.

Memang sih kadang saya merasa agak gimana gitu, bayangkan saja, mereka tampangnya sangar, badanya penuh tatto dengan aneka motif yang mengerikan. Sedangkan saya, wajah saya ini kan wajah lugu, itemnya full ndak setengah-setengah, dan tatto yang saya punya hanyalah tatto emping bermotif polkadot di punggung bagian kiri saya (yang oleh banyak orang lebih diakui sebagai Panu ketimbang Tatto).

Tapi walaupun begitu, tentu saya akan selalu berusaha untuk bergaul baik dengan mereka dan akan selalu berharap serta berdoa agar kelak di suatu masa, kawan-kawan saya ini akan sadar dan berhenti mabuk dan menjadi orang yang berguna bagi keluarga, desa, dan juga gebetannya. Pokoke, Tutupen Botolmu, Tutupen Oplosanmu, Emanen nyawamu.



Geng Koplo Seneng



Geng Koplo Seneng

Geng Koplo, Kalian luar Biasa, Aku Bocahmu Lho Kas!

Gara-gara jasa edit foto bareng Member JKT48

| Wednesday, 6 November 2013 |

Saya jadi geli sendiri kalau membayangkan jalan rejeki yang satu ini, betapa tidak, rejeki yang saya dapat ini adalah hasil dari jasa edit foto bareng member JKT48 (yang oleh para Fans-nya lebih akrab dipanggil Oshi).

Berawal dari iseng mengedit foto bareng artis yang kemudian saya upload di facebook, kemudian banyak kawan-kawan yang minta untuk dieditkan foto serupa, foto bersebelahan dengan artis. Saya pun dengan halus menolaknya, karena memang dari awal, edit foto ini hanya untuk seneng-seneng (padahal alasan utamanya karena biasanya kalau temen sendiri ogah bayar, hehehe).

Hingga pada akhirnya, ada seorang kawan yang ngotot ingin minta dieditkan fotonya bersebelahan dengan salah satu member JKT 48, dia ngotot banget, sampai beberapa kali nge-chat dan maksa, dia bahkan sampai menjanjikan akan mentraktir saya makan bila saya mau mengeditkan fotonya bersama member JKT 48 yang menjadi idolanya. Setelah beberapa kali saya selalu berkata "Tidak", akhirnya saya luluh juga, saya langsung mengeditkan fotonya bersebelahan dengan artis idola-nya. begitu selesai, dia nampak senang dan puas, bahkan foto hasil editan saya itu langsung dia jadikan sebagai foto profil di facebook maupun twitter.

Dari situ saya sadar, ternyata banyak juga orang yang pengin narsis dengan foto bareng idola kendatipun belum tercapai, saya sadar, bahwa di balik foto editan itu, ada peluang untuk menangguk uang. Dari situlah saya kemudian memberanikan diri membuka jasa edit foto bareng artis. Saya membuat iklan gambar yang saya beri tajuk, "Jasa Edit Foro bareng Oshi".



Dan alhamdulillah, ternyata jasa yang saya tawarkan laris manis bak kacang goreng. Banyak sekali yang minta dibuatkan foto editan. Hal ini karena iklan edit foto saya tersebar secara viral, dimana banyak facebooker atau tweeps yang mengangap iklan saya ini aneh, kocak, dan Ngenes, sehingga mereka men-share iklan saya, padahal dengan menshare iklan saya, secara tak sadar mereka telah ikut mempromosikan jasa edit foto saya.

Saking viralnya iklan yang saya tawarkan, entah bagaimana ceritanya, iklan saya bisa muncul di fanspage-nya Meme Comic Indonesia. dan juga 1cak.com, Bahkan beberapa waktu yang lalu sempet diretweet sama Panji Pragiwaksono.

Editan Buruk

Setelah iklan edit foto saya tersebar, langsung saja banyak yang add facebook saya dan mention twitter saya, rata-rata menyatakan kekaguman pada saya atas ide jasa edit foto ini. Banyak diantara mereka yang kemudian menyebut saya dengan sebutan "Master Photoshop", atau "Dewa Photoshop", atau apalah sebutan lainnya. Saya jadi merasa sangat sedikit besar kepala, karena jujur saya akui, saya belum se-Dewa atau se-master itu. Saya baru mau mengakui diri saya Master Photoshop kalau saya sudah bisa mengedit wajah saya menjadi setampan aktor FTV... hehehe #Fak. Lha wong sampai kini saja saya masih belum bisa mengedit tampang saya jadi agak mendingan kok, paling banter ya cuman ngilangin jerawat sama mutihin gigi. Bahkan, untuk sekedar menghilangkan ke-mrongos-an saya di Photoshop pun saya masih belum kuasa.

Agus Mulyadi Edit foto

Ilmu Photoshop saya masih cetek, saya hanya menguasai beberapa tool yang ada di Photoshop. Bahkan dalam proses pengeditannya, saya hanya mengandalkan clone stamp tool. Diluar itu hanya beberapa menu untuk mengatur saturasi dan komposisi warna agar warna dan pencahayaan foto pengorder bisa sesuai dengan foto sang Oshi.



Namun begitu, saya selalu berusaha untuk teliti dalam setiap pengerjaan. Itulah yang menjadi senjata saya dalam mengedit foto.

Dan alhamdulillah, walau saya selalu merasa bahwa editan saya masih banyak yang maksa, tapi para penonton dan pengorder di luar sana bilang bahwa editan saya sudah bagus dan halus. ya Matur suwun.

Tanggapan Negatif

Ada banyak sekali tanggapan yang muncul dengan jasa edit foto saya, banyak yang memberikan tanggapan bagus. Namun ada juga beberapa yang tanggapannya kurang mengenakkan. Tapi ah, namanya juga usaha, pasti ada saja yang ndak karep. Saya sih prinsipnya simpel, ini gambar editan cuman untuk konsumsi pribadi dan senang-senangan aja, hanya sebagai sarana eksis bagi penggemar yang menggemari idola-nya. Toh saya ndak bakalan mau menerima order editan yang posenya senonoh atau kurang ajar.

Agus Edit Foto

Agus Mulyadi Edit foto

Di Grup Meme Comic Indonesia (tempat iklan edit foto saya jadi salah satu materi), malah banyak member yang ngata-ngatain, tapi lebih banyak yang ngasih support dan dukungan.  Yang ngata-ngatain biasanya pake kata Jones alias Jomblo ngenes, Itu kan sakit hati banget, Okeee, saya memang jomblo, tapi ya tetep saja saya sakit hati kalau dikatain jomblo. Persis kaya maling yang tetep sakit hati dikatai maling walau dia sebenarnya memang maling. Ayolah mas mbak, bijaklah dikit, besok di alam kubur itu yang ditanyakan sama malaikat itu siapa Tuhanmu dan siapa Nabimu, bukan siapa gebetanmu. Jadi, masih adakah yang mempersoalkan ke-lajang-an saya?

Lebih sakit hati lagi pas ada yang ngatain gini "Ya ampun, itu nabilah foto sama ban serep ya?" Duh.. (dan parahnya, saya jadi maklum sama umpatan mereka begitu saya melihat cermin).

Menyisir Fans JKT48

Sebenarnya saya bisa saja menawarkan jasa saya ini ke khalayak dengan obyek editan artis idola manapun, tapi saya sadar, bahwa dalam dunia pemasaran (ciaelah), segmentasi khusus akan lebih laris. Atas dasar itulah, saya mencoba untuk khusus mempromosikan jasa edit foto ini khusus pada fans tertentu, dan yang saya pilih adalah Fans JKT 48. Kenapa JKT48? Tentu saja karena fans JKT48 adalah fans yang terkenal loyal dan militan, para Wota (sebutan untuk fans JKT48) biasanya rela merogoh kocek untuk bisa mengoleksi pernak-pernik yang berhubungan dengan JKT48.

Edit Foto JKT 48

Selain itu, saya pernah dengar kabar (entah benar atau tidak) bahwa di Teater JKT48, para wota dilarang berfoto bareng bersama Oshi (sebutan untuk member JKT48), oalah, Oshi-ne do pokil yo..

Nah, maka dari itulah saya konsen untuk menawarkan jasa edit ini kepada para fans JKT 48. Saya sebar foto promosi saya ke grup-grup dan fanspage yang berhubungan dengan JKT 48. Dan ternyata Jebrett, tak sampai satu jam sejak saya sebar iklan saya, langsung banyak order yang masuk.



Jadi jelas bukan bahwa sasaran bisnis edit foto pada fans JKT48 adalah jalan yang tepat, walaupun memang pada kenyatannya saya tak menolak jika ada klien saya (ciaelah, udah kaya pengacara saja) yang mau order edit foto bareng artis lain.



Saya sendiri sebenarnya bukan Wota atau fans berat JKT48, tapi harus saya akui, saya kagum berat dengan kecantikan dan kesintalan para member JKT48, dan saya juga ndak akan nolak kalau seumpama ada salah satu dari mereka yang mau menjadi pendamping hidup saya. #SarunganDhisik.

Orderan kini Membanjir

Semenjak tenar di Twitter dan Facebook, jumlah orderan saya kini melonjak hebat. Tepat saat saya menulis postingan ini, jumlah pemesan edit foto yang masuk ke inbox saya sudah mencapai puluhan. Ada yang minta dieditkan foto bareng member JKT48, ada pula yang minta dieditkan dengan artis lain, bahkan ada yang minta dieditkan foto bareng pak Presiden SBY atau Jokowi. Pokoknya beraneka ragam



Saking banyaknya jumlah orderan yang masuk, Saya sampai membatasi jumlah permintaan edit foto. Maklum, kalau mengerjakan orderan terlalu banyak, saya khawatir hasilnya justru akan kurang maksimal dan bisa mengecewakan si pengorder.

Agus Mulyadi

Agus Mulyadi Edit foto

Agus Mulyadi Edit foto

Oh ya, berikut adalah tampilan beberapa dari sekian banyak sms yang masuk bertubi-tubi ke inbox hape saya untuk order jasa edit foto bareng Oshi, ternyata banyak juga ya pria-pria Jones, yang pengin narsis dan eksis (Nomor hape saya samarkan demi menjaga privasi pengorder).



Nah, Jadi kalau ada yang mau order edit foto bareng artis, silahkan sabar dulu ya, ngantri.Hehe





Update Penting, mohon dibaca : 

Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya jasa edit foto ini (terutama menyangkut hak cipta foto), maka per hari ini, 7 November 2013, saya memutuskan bahwa saya tidak lagi melayani jasa edit mengedit foto. Mohon maaf untuk yang belum sempet. Untuk pengorder yang sudah kadung mengontak dan mengirimkan foto ke email, Insya Alloh masih akan tetap saya editkan, gratis (tapi yo ora nolak)

Maturusuwun untuk para ahli dan praktisi Fotografi atas koreksi dan masukannya. Semoga menjadi pembelajaran yang baik untuk kita semua.

Berita serupa bisa dilihat juga di Link berikut ini
Heboh pria buka jasa edit foto bareng artis
Tukang edit foto bareng artis disebut jomblo ngenes
5 Cerita bisnis edit foto bareng artis ala Gus Mul
Takut Dibui, Agus Mulyadi berhenti jadi tukang edit foto artis
Jasa manipulasi foto dengan artis idola
Cerita Agus Si Tukang Edit Foto Bareng JKT48
Agus Mulyadi Si Pengedit Foto Artis

Tentang Saya

Saya Agus Mulyadi, biasa dipanggil Gus Mul (bukan lulusan pesantren seperti Gus Dur, Gus Muh, maupun Gus Mus. Gus Mul hanya akronim dari nama saya). Blogger dan Freelance Layouter. Kini berusia 24 tahun. Aktif di Karang Taruna dan Komunitas Blogger Magelang Pendekar Tidar. Profil lebih lengkap, Lihat Disini
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger