Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Wiranto-Harry Tanoe di Tukang Bubur Naik Haji

| Tuesday 4 February 2014 |

Mengulang rutinitas tiap malam, saya intens menemani mbah saya nonton serial Tukang Bubur Naik Haji, maklum saja, mbah saya adalah salah satu pendukung militan Haji Muhidin.

Sebenarnya saya sih ndak begitu suka nonton serial Haji Muhidin, namun Sosok Rumana dan Riyamah lah yang membuat saya jadi gelap mata dan rela menonton serial ini sampai berbulan-bulan lamanya.

Ceritanya sih standar, yah, pokoknya adegan klise sinetron Indonesia lah. Saya sih selalu lempeng saja kalau melihat sinetron yang satu ini, sebelum akhirnya saya menonton Tukang bubu Baik Haji episode kemarin malam yang benar-benar membuat saya mengelus dada.

Jagad Dewa Bethoro, Kemarin itu adalah salah satu episode Tukang Bubur paling menyedihkan. Betapa tidak. tiada angin tiada hujan, lha kok tiba-tiba muncul Pak Wiranto dan Harry Tanoe sebagai Cameo dalam cerita Haji Muhidin ini.

Wiranto-Harry Tanoe di Tukang Bubur Naik Haji

Saya ndak tahu bagaimana benang merahnya kok bisa muncul dua tokoh ini, karena memang saya hanya menonton sepotong-potong. Ini benar-benar salah satu penistaan sinetron.

Saya sih ndak mempermasalahkan bagaimana munculnya kedua tokoh itu lho ya, tapi saya hanya menyayangkan betapa media hiburan kita ini sudah terlalu buruk dan parahnya sampai-sampai hiburan rakyat gratis seperti serial haji Muhidin pun dijadikan media kampanye terselubung.

Oke lah, Haji Muhidin memang tayangnya di RCTI, dan seperti yang kita tahu bahwa RCTI memanglah salah satu stasiun televisi kepunyaan pak HT, tapi apa sampai harus segitunya Haji Muhidin dipolitisir.

Kalau media berita dipolitisir sih saya masih agak maklum (walau itu sebenarnya juga ndak etis dan ndak pantas), tapi kalau sampai Haji Muhidin pun dipolitisir dan dibuat kampanye, apa itu ndak keterlaluan.

Ayolah pak Wiranto-Harry Tanoe (dan juga para calon presiden dan wakil presiden yang lain). Kampanyelah di tempat yang etis dan tepat. Jangan gunakan Tukang Bubur Naik Haji sebagai domplengan kampanye terselubung, cukuplah gunakan slot iklan yang tersedia, jangan masuki ranah sinetron-nya. Kalaupun anda-anda memang pengin berkampanye lewat sinetron, kan bisa bikin sinetron sendiri, "Capres yang tertukar" misalnya.

Ah, lama-lama saya muak dengan kampanye-kampanye terselubung model begini, ndak kreatif. Saya hanya bisa berdoa, semoga mbah saya ndak ikut terpengaruh masuk dalam sekte yang sedemikian. Entah akan sampai kapan ada kampanye model begini. Tapi yang pasti, saya muak melihatnya.

Etapi saya ndak boleh berburuk sangka ding. Saya harus tetap khusnudzon. Mungkin saya Pak Wiranto dan pak Harry Tanoe mulai lapar, kemudian mampir sebentar buat beli bubur di warung buburnya haji sulam, dan mereka ndak nyadar kalau mereka sedang disyuting. Hmm Bisa jadi... bisa jadi...

Lagian, mungkin keduanya sudah izin juga sama pak Haji Muhidin, maklum, kan Pak haji Muhidin masih menjabat sebagai ketua Er We disitu. Ya toh ya toh?

Eh, BTW, Pak wiranto dan Pak Harry Tanoe, kapan kalian mau jadi sepasang pendekar di serial Raden Kian Santang? saya tunggu lho ya...

Gambar oleh Mbak Nadia Shifa, Matur Suwun Mbak




Sawer blog ini

41 comments :

  1. haha bener banget mas agus,kenapa pak wiranto tidak masuk sinetron horor aja ya kan rada di samarkan mukanya :D

    BTW kunjungan balik yo mas.
    eh fb mu di add ga iso masbro,pengen ngbrol sedikit.
    hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin mereka kurang pede mas...

      Delete
    2. mas buka inbox fb yo,nek iso tolong di add soale fb ne sampean ga iso di add.

      pengen ngajak ngbrol sedikit :D
      insyaallah enek hasile :)

      Delete
    3. FB mu emang raiso di add mas, aku yo jane pengen berteman sama sampeyan...

      Delete
    4. ada mas di folder Lain-Lain mas.
      soalnya kalau ga berteman ga masuk ke inbox.
      klik aja pesan masuk trus folder LAIN-LAIN / OTHER.
      nama fb : Wasis Sarwo Estu
      link fb : http://fb.com/estuface.crew

      kalau bisa tolong add ya mas.
      semoga menguntungkan ,,,hiihihi

      Delete
    5. This comment has been removed by a blog administrator.

      Delete
  2. golput ae sesuk gus ra sah milih marake mumet

    ReplyDelete
  3. Alah yo mboh wes lak koyok ngene iki.
    Lha pean ae mumet opo maneh aku mas :(

    Lha rabi ae iso di gawe terselubung mas, opo maneh kampanye.

    Tapi lak masalah Rumana binti Muhidin, Inyong setuju sama cocotmu mas Hahaha

    "Cinta Di Tolak Sarkem Sek Bukak"

    ReplyDelete
  4. Ini benar-benar salah satu penistaan sinetron.....
    Tjiaannn!!!

    ReplyDelete
  5. Kalo pak HT yang punya Indosiyar, mungkin sudah naik naga atau elang, masuk di film itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau punya Trans pasti sudah rutin iku YKS... hehehehe

      Delete
  6. Ah mereka mula lapar.
    Mampir icip-icip bubur sikik. hihihih

    ReplyDelete
  7. untung ra mlebu serial Upin-Ipin Gus :D


    *salam kenal seko mBanyumas

    ReplyDelete
  8. menggilani
    edyan, ckckckccc

    ReplyDelete
  9. neng sinetrone mangan bubur tok? ora sisan gae kuis meneh? kkkkk parah nek sampe onok sek milih duo iki

    ReplyDelete
  10. kalau menurut saya, justru mereka sudah berkreatif dengan memanfaatkan kemampuannya. Nggak enak sih, tapi kaya bill gate bilang, "Lifes not fair, get used to it"

    Mening kaya saya, baca blog, menghibur diri dari orang yang mencela sambil ikutan mencela yang baru mencela.. *halah gussss*

    ReplyDelete
  11. nunggu yang nongol di indosiar naek naga

    ReplyDelete
  12. Kalo saya sih netral, Masa bodo dia mau di sinetron atau dimana... selama dia tidak kampanye monggo...Kampanye kan suatu ajakan, apa iya dia selama di sinetron bilang ayo pilih kami. Kayanya engga deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Agus kan bilangnya kampanye terselubung mas, kampanye tak selamanya harus bilang "ayo pilih kami", tapi bisa juga secara tersirat.... Terus kalau misalnya ada caleg yang bagi-bagi duit ke warga tanpa bilang "ayo pilih kami", berarti itu bukan termasuk kampanye juga dong...

      Lagian gue malah nggak pernah denger kampanye di tivi yang bilang "Ayo pilih kami"...

      Delete
  13. "Ah, lama-lama saya muak dengan kampanye-kampanye terselubung model begini, ndak kreatif."

    Justru ini masuk kreatif mas e, kl lewat slot iklan, billboard, banner udah terlalu mainstream. Mungkin doi memanfaatkan peluang yang cuma doi bisa pergunakan sedangkan kandidat lain ora iso. Kl di strategi ini namanya 'CERDAS' .

    Dan bener juga kata mas di atas "Kampanye kan suatu ajakan." kl tertarik ya dukung kl ga yo wes.
    Hehehehe

    ReplyDelete
  14. kampanye ro ibuk2 kui, ra mutu

    ReplyDelete
  15. Hahah, ngakak postinganmu...

    ReplyDelete
  16. Wah saya hampir gag pernah nonton sinetron mas agus... tapi membaca tulisan disini benar2 informatif sekali... jurnalisme warga yang datang dari lubuk hati paling dalam ....hahaha.... lanjutkan nge blog...

    ReplyDelete
  17. gus wis nonton film terpenjara diudara dan linimassa 3?
    pokmen njian njelehi media informasi kita ini..

    ReplyDelete
  18. Benar-benar penistaan keterlaluan terhadap sinetron. Mentang-mentang dia yang punya tv.

    ReplyDelete
  19. Salam kenal mas Agus, dari saya Rey Arifin... jangan lupa kunjung balik blog saya www.reyarifin.com Matur nuwun...

    ReplyDelete
  20. mungkin perlu juga masuk edisi tayangan Flora dan Fauna yo Gus?

    ReplyDelete
  21. mas.. mas.. bikin postingan tentang flappy bird dong. *rekuwes..

    dah coba maen burung blm?
    ini linknya.
    http://www.flappybird.com/play/

    ReplyDelete
  22. Halooo... Pak Harit Anu, regol rukun makmur di sini, anu... mau usul... ini sodara Agus yang mbois dan trengginas ini mbok dibikinken sinentron, jgn lupa lawan mainnya yg jadi Rumana. Terus critane terus sampean sm pak Wiranto jd pak comblangnya, biar bisa meta-metu

    ReplyDelete
  23. Pinter tenan le gawe cerita mas.... ? kalo jadi pendekar di raden kian santang kaya apa ya mas.... HT -WT .... :-)

    ReplyDelete
  24. Itu perannya jadi apa mas di sinetron tadi? kunjungan balik ya mas hehe

    ReplyDelete
  25. Wahaha, pencitraan saja, mumpung yng punya RCTI ikutan nyalon, ya jadi gratis deh :D

    ReplyDelete
  26. wah..baru tau aku Gus, btw mau sampe kapan ya ini shitnetron?

    ReplyDelete

Tentang Saya

Saya Agus Mulyadi, biasa dipanggil Gus Mul (bukan lulusan pesantren seperti Gus Dur, Gus Muh, maupun Gus Mus. Gus Mul hanya akronim dari nama saya). Blogger dan Freelance Layouter. Kini berusia 24 tahun. Aktif di Karang Taruna dan Komunitas Blogger Magelang Pendekar Tidar. Profil lebih lengkap, Lihat Disini
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger