Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Hanyalah Wong Cilik

| Sunday 19 April 2015 |



"Presiden'e meh sopo, nasibe wong cilik koyo dhewe ki yo tep podo wae"

Wong cilik yang sudah biasa rekoso mungkin sudah menganggap bahwa default hidupnya memang sudah disetting rekoso. Jadi ketika kondisi hidup dirasa sulit, dia hanya nggresulo sebentar dan misuh sekedarnya, setelah itu, ya biasa saja: ngudud, ngopi, ngarit, tidak menghujat siapa-siapa, tidak nyumpahi siapa-siapa.

Kalaupun harus menghujat presiden, menghujatnya ya cuma sebentar, tidak ndremimil seperti buzzer awal bulan. Karena ia menganggap, hidup itu lumrahnya memang harus begitu, harus rekoso.

Mereka sadar, susah itu pasti, tapi ketenangan adalah hak. jadi, Walau keadaan susah, pikiran mereka tetap jreeng, tidak spaneng.

Mereka tetap bahagia, dan kebahagiaan mereka didapat tanpa perlu piknik. Karena sejatinya, hidup itu sendiri adalah piknik yang sepiknik-pikniknya.

Kabar buruknya, orang-orang semacam ini biasanya tidak punya akun facebook atau twitter, sehingga saya tidak bisa men-Cc atau memensen beliau-beliau ini.

Mungkin karena mereka sadar, bahwa facebook dan twitter hanyalah makhluk yang bisanya cuma bikin spaneng.




Sawer blog ini

20 comments :

  1. wong ndeso biasane luweh iso narimo..opo maneh mong ndesa soko jowo...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin mergo ge deknen, Narimo ki rukun islam sing ke 6

      Delete
  2. nek blog marai spaneng ora pisan, gus? :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau aku sih no, ga tahu kalau mas anang :)

      Delete
  3. ne jomblo marai spaneng ora, Gus? :D

    ReplyDelete
  4. Wong cilik iku lak jaremu, jare pemerintah, jare kapitalis, jare politis.
    Mereka adalah rakyat Indonesia yang sebenar-benarnya, yang kuat, yang tahan banting, yang kahanan apapun tingkat kesulitannya tidak akan berpengaruh sedikitpun terhadap kehidupan mereka.
    Orang Indonesia asli akan terus bekerja dan akan terus selamet meskipun pemerintah, politik, kapitalis menggempur dari segala penjuru.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jare sopo? hehehehe

      Mbok tulung baca kalimat pertama...

      Delete
  5. urip ki sing sak madyo...
    urip kuwi wang sinawang...
    mergo kabeh iku semua...
    dan mergo itu karena... haha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. pokoke sampeyan ki pancen ngeten kok *ngacungjempol

      Delete
  6. Postingan kali ini singkat, jelas dan padat!! Makjleb... SEmoga dibaca sama petinggi-petinggi Indonesia Raya

    ReplyDelete
  7. kalau kata bak bak truk ijalan sih kulino rekoso hahaha

    ReplyDelete
  8. Wong cilik kui sik kpiye tho..?

    ReplyDelete
  9. Nrimo ing pandum mas agus sapean ancene well...mugo mugo sampean iso dadi presiden..he..he

    ReplyDelete
  10. Ngindonesia Gus...
    yang miskin tambah miskin...siapapun Presidennya

    ReplyDelete
  11. Bener mas agus, kadang kiwo tengenku yo ngomong ngunu. "Ape Presidene sopo ae uripku yo tetep ngene ae. Ora berubah"

    ReplyDelete
  12. cah pinggir ledeng21 April 2015 at 12:59

    Sejatine kabeh tergantung menungsane...

    ReplyDelete
  13. Cilik statuse, gede atine. Lak yo ngono to dap

    ReplyDelete
  14. Wong cilik tah senenge nrimo, sing kakeen cocot yo kelas menengah ngehek. Iya ora gus?

    ReplyDelete
  15. yang terus-terusan 'nggresulo-ndremimil' memang hanya itu keahliannya tho, gus... heheee...

    ReplyDelete

Tentang Saya

Saya Agus Mulyadi, biasa dipanggil Gus Mul (bukan lulusan pesantren seperti Gus Dur, Gus Muh, maupun Gus Mus. Gus Mul hanya akronim dari nama saya). Blogger dan Freelance Layouter. Kini berusia 24 tahun. Aktif di Karang Taruna dan Komunitas Blogger Magelang Pendekar Tidar. Profil lebih lengkap, Lihat Disini
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger