Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Video Call Wasap

| Tuesday, 25 April 2017 |

Ponsel saya berdering agak keras, rupanya ada panggilan video call wasap yang masuk, tentu saja dari dia yang terkasih.

Saya menerimanya dengan wajah sumringah, sedikit memastikan tampang saya tidak berantakan sebelum berhadapan dengan wajahnya di ujung jauh sana. Kami memang terbiasa ber-video call jika satu dari kami berada di luar kota.

Kami ngobrol agak lama, walaupun sepanjang obrolan, yang kami bicarakan hanya basa-basi semata. Bahkan sesekali kami diam dan sama sekali tak bicara. Hanya saling menatap satu sama lain sambil senyam-senyum sendiri. Toh itu sudah cukup menyenangkan bagi kami.

Hingga kemudian, setelah lima belas menit berlalu, panggilan video call kami tiba-tiba berhenti.

Ia lantas mengirimkan pesan text di wasap.

“Mas, maaf, kuotaku mau habis, gantian mas yang nelpon video call, ya?”

Saya langsung diam. Semacam gabungan antara dongkol dan geli.

Saya hanya membatin: perempuan ini goblok apa gimana, sih? Lha ini kan video call wasap, yang nelpon sama yang ditelpon kan sama-sama kesedot kuotanya.

Duh Gustiiii, padahal selama ini saya membangga-banggakan dia oleh sebab kecerdasan dan kekritisannya.

Ah, tapi ya mau bagaimana lagi, namanya juga cinta.


Sawer blog ini

14 comments :

  1. Sumpah aku ngakak baca ini. ��

    ReplyDelete
  2. mantak mas buku, jomblo tapi hafal pancasila,, dari judulnya udah kebayang isi bukunnya n kualitasnya ni

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, padal judulnya blas nggak ada hubungannya sama isinya lho... hahaha

      Delete
  3. Tulisane penak di woco mase... mantap hehe....

    ReplyDelete
  4. wkwk sungguh sangat di sayangkan yah mas agus

    ReplyDelete
  5. Hahaha lucu Mas. kadang dalam suatu hubungan percintaan, ada hal-hal konyol didalamnya hahaha.

    ReplyDelete

Tentang Saya

Agus Mulyadi, seorang blogger, penulis, dan digital storyteller. Lahir di Magelang, 3 Agustus 1991. Sering menulis artikel ringan tentang politik, sosial, isu-isu populer di media sosial, serta catatan reflektif tentang kehidupan sehari-hari utamanya yang berkaitan dengan kehidupan pribadi, kawan, dan keluarga.

Pernah bekerja sebagai pemimpin redaksi di Mojok.co, sebuah media opini alternatif berbasis di Jogja. Sekarang menjadi manajer di Akal Buku, sebuah toko buku online sederhana yang saya jalankan bersama istri saya.
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger