Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Pelet dan Kacamata

| Tuesday, 16 May 2017 |

“Mas, Kamu ini pakai pelet, ya?” tanya Kalis mendadak saat kami menunggu pesanan makanan di warung penyetan langganan kami.

Entah kenapa, ditanya begitu, saya rasanya kok ya seneng tapi juga jengkel. Seneng karena itu sebagai bentuk pengakuan kalau dia memang suka sama saya. Jengkel sebab itu sekaligus juga bentuk keraguan atas “kelelakian” saya.

Sebagai mantan redaktur yang selalu dilatih untuk lebih banyak menyerang ketimbang bertahan, saya reflek menangkis dan membalikkan pertanyaan dia.

“Jangan-jangan malah kamu yang pakai pelet?”

Dia tergeragap. “Eh, enggak yo, pasti kamu yang pakai pelet, nyatanya, di matamu, aku tetap terlihat sebagai wanita yang jelek tho? Sebaliknya, di mataku, kamu itu cakep, mas”

“Kalau begitu, berarti bukan perkara pakai pelet atau tidak, tapi memang matamu yang bermasalah,”

“Ehmm, iya kali ya, soalnya sudah hampir dua tahun aku nggak ganti kacamata, mas.”

Modiaaaar. Saya jadi bingung, harus mbelikan Kalis kacamata atau tidak.


Sawer blog ini

12 comments :

  1. Tukokke neng sunmor lek. Murah meriah, rek Kalis iseh ngambek, tambahi tukokke cilok. Mesti langsung lali :-D

    ReplyDelete
  2. wkwkwk... ane baca cerita ente selalu ngakak ya... apa itu yg dinamakan terpelet

    ReplyDelete
  3. hahaha, ngakak banget mas...keren dah pokoknya..semangat terus mas..

    ReplyDelete
  4. saluuutt mas gaya penulisanmu jooss pokok e, salam dr blora

    ReplyDelete
  5. hahaaa mantap strategi memblas prtanyaannya

    ReplyDelete
  6. numpang ya gan

    cerita yang menginformasikan soal game, berita terkini dan meme lucu

    berita Indonesia Terbaru 2017

    ReplyDelete
  7. Plissss, ojo diganti kacamatane.
    aku kwahatir Mbak Kalis akan tersadar dan girap-girap setelah kacamatanya ganti.hehehehe

    ReplyDelete
  8. hahaha ... keren bgt ceritanya

    ReplyDelete
  9. Cinta memang Ei Ai Belezza banget..

    ReplyDelete
  10. Pelet itu makanan ikan mas bukan yah?

    hhhahaha

    ReplyDelete
  11. Peletnya sambil melet - melet aja mas :)))

    ReplyDelete

Tentang Saya

Agus Mulyadi, seorang blogger, penulis, dan digital storyteller. Lahir di Magelang, 3 Agustus 1991. Sering menulis artikel ringan tentang politik, sosial, isu-isu populer di media sosial, serta catatan reflektif tentang kehidupan sehari-hari utamanya yang berkaitan dengan kehidupan pribadi, kawan, dan keluarga.

Pernah bekerja sebagai pemimpin redaksi di Mojok.co, sebuah media opini alternatif berbasis di Jogja. Sekarang menjadi manajer di Akal Buku, sebuah toko buku online sederhana yang saya jalankan bersama istri saya.
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger