Dua hari ini, saya mengisi kelas menulis di Batam. Di sela-sela acara, oleh panitia, saya diajak untuk menikmati kuliner khas Batam. Saya dibawa ke salah satu pusat seafood terkenal di sudut Batam, Piayu namanya.
“Minumnya mau apa, Mas Agus?” tanya Kasiyanto, salah seorang panitia yang ikut menemani saya.
“Es teh saja, Mas,” jawab saya.
Kasiyanto terlihat agak kecewa.
“Wah, Mas Agus ini, sudah jauh-jauh sampai Batam kok minumnya cuma es teh, yang lainnya ya, Mas? biar saya pilihkan,” kata Kasiyanto.
“Ya sudah, saya manut saja, Mas,” kata saya pasrah. Yah, saya anggap ini sebagai ikhtiar saya menyenangkan tuan rumah.
Dan bajangkrek setan alas. Ternyata yang dipesan oleh Kasiyanto adalah es kelapa muda. Saya meringis kecil. Lha gimana, lha bapak saya itu kan penjual es kelapa muda, alias The man behind the gun (baca: degan).
Maka, ketika es kelapa muda itu datang, dalam hati saya membatin, “Asuuu, sudah jauh-jauh sampai Batam, minumnya tetep dagangan bapak sendiri.”
Paling dikiro neng Magelang rak ono degan, gus. Onone Siwalan
ReplyDeletesetidaknya bukan degan buatan bapak sendiri dan degan nya degan batam mas :D wkwkwk
ReplyDeletedegan batam bedo karo magelang gus,,onok amis amise mesti,, wes mambu mambu luar negeri sitik lah,, cedek singapur soale,, haha
ReplyDeleteok juga
ReplyDeletekeren mas
degan... degan... degan... degan...
ReplyDeletehahahahaaaa...
piye to iki
ReplyDeletelah iki misuhe metu :D wkwkwkwk
ReplyDeleteDegan emang sing paling pas karo seafood mas...
ReplyDeleteBTW Piayu laut emang seafood sing paling murah lho ning Batam, tapi enak hahaha...
Nganggo gulo jowo ora mas?
ReplyDeleteHAHAHA. Harusnya mas Kasiyanto pesen teh obeng buat mas Agus njuk podo es tehe cuma bedo sebutan. HAHAHA
ReplyDeletePengen ke batam ane gan.soalnya belum pernah ke sana
ReplyDeletehahahahahahaha anjer
ReplyDelete