Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Tom, Jerry, dan Kesakitannya

| Wednesday, 28 December 2016 |

Tom and Jerry

Kau tahu, Nak? Kalau diukur dalam kadar kesakitan, apa yang dialami oleh Tom dan Jerry itu adalah sakit yang sesakit-sakitnya. Dihantam setrika, digebuk panci, ditusuk garpu, disundut besi panas, bahkan ditarik paksa sampai kulitnya terkelupas.

Lantas, apakah kamu prihatin dengan kesakitan-kesakitan mereka berdua, Nak? Tidak, kamu tertawa terbahak, sebab kau memang menonton mereka untuk melihat betapa lucunya mereka saat kesakitan, betapa kocaknya saat mereka celaka.

Kiranya, seperti itulah para penggede-penggede wagu itu menonton kita. Mereka melihat orang kecil tak ubahnya seperti Tom dan Jerry. Yang pantas ditertawakan sebab mereka lucu saat kesakitan.

Sungguhpun begitu, kelak, jangan dirimu takut menjadi Tom dan Jerry. Sebab sesakit apapun kesakitan yang mereka terima, mereka selalu saja bangkit, menyiapkan diri lagi, kejar-kejaran lagi, dan merasakan sakit lagi. Mereka sadar, dunia bukanlah dunia jika dirimu berhenti dan tidak mengejar sesuatu.

Dan ingatlah ini, Dunia akan selalu mengenang Tom dan Jerry, bukan ia yang duduk manis di depan televisi sambil tertawa menonton Tom dan Jerry.



Ebook Agus Mulyadi

12 comments :

  1. BOOM! tulisannyan ngena banget ya mas. hehe

    ReplyDelete
  2. terharu saya bacanya, ngena banget mas gus :'(

    ReplyDelete
  3. Tiba-tiba aku jadi marah gus...
    kowe pener... bukan hanya bener... tapi pener...

    ReplyDelete
  4. Tiba-tiba aku jadi marah gus...
    kowe pener... bukan hanya bener... tapi pener...

    ReplyDelete
  5. Pokoknya keren deh artikelnya kakak...

    ReplyDelete
  6. sekarang film tom n jery emang masih ada ya gan?

    ReplyDelete
  7. "Dunia bukanlah dunia jika dirimu berhenti dan tidak mengejar sesuatu"

    Apik kang

    ReplyDelete
  8. Makjleb bgt..

    Pantes Tom & Jerry ga pernh dibkin versi live action nya

    ReplyDelete
  9. Top banget iki! Hahah aku sedang menunggu Diplomat Kenangan menuju ke Nganjuk ki..

    ReplyDelete

Tentang Saya

Agus Mulyadi, seorang blogger, penulis, dan digital storyteller. Lahir di Magelang, 3 Agustus 1991. Sering menulis artikel ringan tentang politik, sosial, isu-isu populer di media sosial, serta catatan reflektif tentang kehidupan sehari-hari utamanya yang berkaitan dengan kehidupan pribadi, kawan, dan keluarga.

Pernah bekerja sebagai pemimpin redaksi di Mojok.co, sebuah media opini alternatif berbasis di Jogja. Sekarang menjadi manajer di Akal Buku, sebuah toko buku online sederhana yang saya jalankan bersama istri saya.
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger