Sebagai orangtua yang sayang anak sekaligus sayang duit, saya sebenarnya sudah mencium gelagat Raras sebagai niche konten potensial saya. Apalagi banyak follower saya yang kelihatannya gemes sama Raras dan banyak merequest agar saya sering-sering bikin konten soal Raras. Raras menjelma menjadi semacam “ponakan online” bagi beberapa audience konten-konten saya.
Sebagai sebuah niche konten, Raras berhasil. Namun, sebagai konten monetisasi, performa Raras ternyata tidak terlalu oke. Konten Raras paling ramai dalam beberapa hari terakhir, misalnya, mendapatkan 309 ribu views, engagement-nya tinggi, sampai 31 ribu. Earning-nya? “Hanya” $1,25.
Facebook seperti ingin memberikan pesan, bahwa Raras memang sangat layak disayangi, tapi tidak layak untuk dimonetisasi.
Nah, niche konten yang saya tidak menyangka mendulang banyak dolar justru adalah konten soal sempak Indomaret dan soal kekonyolan Manchester United, wabil khusus Onana. Kalian bisa cek sendiri di timeline saya. Dalam beberapa minggu terakhir, konten soal sempak Indomaret dan kekalahan Manchester United selalu ramai.
Statistik yang saya sertakan di gambar ini misalnya. Saat Manchester United kalah dalam final piala Europa lalu, saya mengunggah konten gambar tembok dengan tulisan “Adili Onana”, tanpa caption yang rumit dan ndakik-ndakik. Reachnya 503 ribu, engagement-nya 63 ribu, dan earningnya $5,98.
Sementara postingan saya saat saya dikirimi oleh Sempak Indomaret viewsnya 410 ribu, engagement-nya 48 ribu, dan menghasilkan earning $12,12.
Hal tersebut pada akhirnya membuat saya merenung dan mendapatkan satu kesimpulan penting, bahwa rumus hidup yang baik menuju worklife balance dan financial freedom adalah tiga hal: Sayangilah anak, pakailah sempak Indomaret, dan olok-oloklah Manchester United wabil khusus Onana-nya.

0 komentar :
Post a Comment